Bismillahirrohmanirrohim

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Awit Asmanipun Allah Engkang Soho Welas lan Asih
In The Name of Allah The Most Gracious and The Most Mercyfull

Sunan Ampel

Sunan Ampel pada masa kecilnya bernama Raden Rahmat, dan diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat mengenai lokasi Champa ini. Ada pendapat mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa.

Menurut beberapa riwayat, orang tua Sunan Ampel adalah Ibrahim Asmarakandi yang berasal dari Champa dan menjadi raja di sana setelah menikah dengan putri raja Champa yang bernama Dewi Candrawulan.

Adik dari Dewi Candrawulan adalah Dewi Anarawati atau Dwarawati yang diperistri oleh Raja Brawijaya Majapahit. Pernikahan ini dilakukan agar Prabu Brawijaya Majapahit berkenan untuk masuk Islam atau setidaknya memberikan kelonggaran terhadap penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Ibrahim Asmarakandi disebut juga sebagai Maulana Malik Ibrahim. Ia dan adiknya, Maulana Ishaq adalah anak dari Syeh Jumadil Qubro. Ketiganya berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah. Maulana Malik Ibrahim datang ke Tanah Jawa lebih dahulu dari anaknya ( Raden Rahmad Ali Rahmatullah)

Setelah Ibrahim Asmarakandi / Syeh Maulana Malik Ibrahim / Kake Bantal wafat pada tahun 1419 masehi, maka dicarikan pengganti beliau. Atas usul Syeh Maulana Ishaq (Paman Sunan Raden Rahmad), didatangkan Raden Rahmad dari Champa ke tanah Jawa untuk menggantikan Syeh Maulana Malik Ibrahim (Ayah Raden Rahmad).

Ketika sampai di pulau Jawa yang beliau lakukan pertama kali adalah berkunjung ke Majapahit untuk menemui bibinya Dewi Anarawati atau Dwarawati. Selama berada di Majapahit Raden Rahmad mengajak Raja untuk memeluk agama islam, tetapi Raja tidak mau, sang Prabu ingin menjadi Raja Hindu yang terakhir di pulau Jawa. Tetapi sang Prabu tidak menghalangi keluarga dan siapa saja yang ingin memeluk agama Islam. Bahkan sang Prabu memberikan hadiah kepada Raden Rahmat sebidang tanah yang terletak di Ampeldenta, Surabaya, sebagai pusat pendidikan agama Islam.

Sang Prabu sendiri merasa senang dan suka kepada Raden Rahmat yang selama di Majapahit, bertutur kata, bertindak laku dan berbudi yang halus dan lemah lembut. Sang Prabu pun menunjukkan beberapa putri kerajaan yang cantik jelita untuk dipilih menjadi istri Raden Rahmad. Raden Rahmad memilih Dewi Condrowati untuk dinikahinya, dengan demikian Raden Rahmad adalah menantu dari Raja Majapahit, beliau adalah Pangeran Majapahit.

Setelah mendirikan pesantren di atas tanah pemberian sang Prabu di Ampeldenta, Surabaya, pesantren Ampeldenta mengalami kemajuan pesan. Banyak murid-murid beliau adalah putra dari Adipati atau pembesar kerjaaan. Banyak santri beliau yang meiliki karomah.

Diantara murid beliau yang terkenal adalah : Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunang Derajat, Raden Patah, Sunan Kalijaga, Mbah Soleh (Kyai Seda Mesjid), Mbah Sonhaji (Mbah Bolong, Kramat Gantung, Raden Batoro Katong (adipati Ponorogo yang pertama), dan lain-lain.

Sama seperti wali-wali yang lainnya beliaupun memiliki karomah, beliau dapat menempuh perjalanan yang jauh hanya dengan waktu sekejap mata.

Keanehan yang ada disekitar pesatren (Masjid) Ampel. Sumur-sumur disekitar Masjid Ampel airnya terasa asin dan anyit. Tetapi tidak demikian dengan sumur Masjid Ampel, airnya terasa segar dan konon dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Semua dapat terjadi atas kehendak Allah SWT.
“Bila Allah berkehendak, tidak ada satupun kekuatan di Jagad Raya ini yang dapat menghalangi kehendakNya. Bila Allah ingin berkehendak lain maka tidak ada satupun kekuatan di Jagad Raya ini yang dapat merubah kehendakNya”


Dengan Dewi Condrowati (istri pertama), Sunan Ampel mempunyai keturunan :
1. Siti Syariah (menjadi istri Sunan Kudus)
2. Siti Mutmainnah (menjadi istri Sunan Gunung Jati)
3. Siti Khafshah ( menjadi istri Sunan Kalijaga)
4. Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
5. Raden Qosim (Sunan Drajad)

Dengan Nyai Karimah (istri kedua), Sunan Ampel mempunyai keturunan :
1. Dewi Murthosiah (menjadi Istri Sunan Giri)
2. Dewi Murthosimah (menjadi Istri Raden Fatah)

Beliau wafat pada tahun 1478 masehi, makam beliau terletak di sebelah barat Masjid Ampel.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Sunan Ampel”

Posting Komentar

Next previous home